Perlindungan Terhadap Lingkungan (Tanah)


Ayo Kita Jaga 
Tanah Subur

Ringkasan Materi
Kita berasal dari tanah dan akan kembali menjadi tanah. Pernahkah kita merenungkan sejenak dari apa kita diciptakan? Mengapa manusia banyak yang berlaku sombong? Padahal, kita semua sama-sama diciptakan oleh Allah dari tanah.

Tanah tempat tanaman dan berbagai bahan makanan yang kita olah dan kemudian kita makan. Dari makanan itulah antara lain menjadi sperma. Dan dari sperma tersebut proses kejadian manusia bermula.

Terkai dengan tanah, pada bagian ini, kita akan memahami bahwa Islam menjamin hak setiap manusia untuk mengelola tanah, serta kewajiban manusia untuk menjaga tanah.




Feodalisme? No Way!

Islam memberikan jaminan hak bagi setiap orang untuk mengelola tanah. Tetapi pada saat bersamaan, Islam tidak menghendaki adanya segelintir orang yang menguasai tanah seperti zaman feodalisme, yaitu ketika tanah hanya dikuasai oleh tuan-tuan tanah yang memiliki uang dan kekuasaan.

Islam sangat menghormati kepemilikan tanah, seperti ditunjukkan oleh Umar Bin Khattab ketika Gubernurnya di Mesir menggusur rumah seorang Yahudi. Umar langsung memperingatkan Gubernurnya itu, agar segera mengembalikan hak orang yahudi itu.



Perusakan Tanah

Erosi
Akibat pohon ditebang, tanah mudah terkikis aliran air atau erosi. Erosi menurunkan kesuburan tanah. Dengan naiknya laju erosi terjadilah lahan krisis yang tidak bisa ditanami. Di Indonesia ada 8, 1 juta hektar tanah krisis.

Pertambangan liar
Pertambangan berbentuk galian misalnya galian batu dan pasir di sungai dan gunung, jembatan rusak dan tanggul jebol. Pertambangan besar ataupun kecil bisa kita temukan di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawasi, dan Papua.

Pencemaran
Pencemaran tanah yang lain: tinja-penyakit cacing, pestisida berlebihan, transportasi-timbal (PB) dari bensin.

Belakangan ini kita sering dikagetkan dengan berbagai bencana alam berupa tanah longsor, luapan lumpur panas, dan abrasi.

Setiap 15 tahun kita kehilangan 1 cm lapisan tanah subur. Padahal perlu waktu 200-1000 tahun untuk membentuk 1cm lapisan tanah tersebut. Hal tersebut disebabkan pengikisan sebagai akibat dari penebangan hutan.

Dan kepada Tsamud (kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata: " Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah amupunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya, sesungguhnya Tuhanku amat dekat (Rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)."


Tanah Dirusak Bencana pun Datang

Karena ulah kita merusak tanah maka jangan kaget jika belakangan ini terjadi berbagai bencana alam berupa tanah longsor, luapan lumpur panas, dan abrasi. Kasus terbesar adalah meluapnya lumpur Lapindo.

Bencana itu hanya menjadi salah satu cermin betapa tanah yang kita injak ini belum bersahabat dengan kita. Apa kira-kira penyebabnya? Apakah karena faktor alam atau faktor manusia? Sepertinya kita sebagai manusia perlu merenungkan pakah kita telah menjadi fungsi kekhalifahan (kepemimpinan) di muka bumi? Apakah kita telah mengolah tanah dengan baik?



Karena Ulah Manusia

Allah mengingatkan kita bahwa kerusakan alam lebih banyak disebabkan oleh ulah manusia. Coba baca dan renungkan ayat berikut ini:

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

"Telah tampak kerusakaan di darat dan di laut disebabkan oleh tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)." (QS. Ar-Rum: 41).

Menurut ayat tersebut, kerusakan alam, baik di darat maupun di lautlebih banyak disebabkan oleh ulah kita sebagai umat manusia. Kita seringkali mengolah alam tanpa perhitungan. Yang penting asal untung, tanpa memperhitungkan akibatnya. Dengan alasan untuk bertahan hidup, kita menebang hutan secara berlebihan.

Agaknya kita perlu membuat gerakan bersama untuk kembali mengembalikan fungsi tanah untuk kemakmuran. Dalam bahasa Jawa, kita lakukan gerakan Hamemayu hayuning bantolo, Hamemayu hayuning wono, dan Mamemayu hayuning manungso. Artinya, mari kita memperindah keindahan tanah, hutan, dan mausia. Ketiga hal itu penting dalam konteks melestarikan tanah tempat kita berpijak. Pada akhirnya, unsur manusia adalah yang paling penting sebab dia sebagai sang aktor perubah.


Tips Menjaga Tanah

Jika bercocok tanam jangan gunakan pupuk kimia. Zat kimia itu memang bisa membuat tanaman cepat berbuah, tapi punya efek samping berbahaya pada tanah. Gunakanlah pupuk organik atau pupuk alam seperti pupuk kandang, atau kompos. Selain lebih sehat bagi tanah, penggunaan pupuk ini dapat mengurangi limbah.

Tanamlah pohon yang tepat pada lahan yang tepat. Salah memilih jenis tumbuhan akan dapat merusak kesuburan tanah.

Kurangilah pemakaian plastik. Jika plastik itu menjadi sampah di tanah, perlu seribu tahun agar pelastik itu bisa hancur terurai. Gantilah bungkus kemasan dengan kertas. Karena jika kertas bersatu dengan tanah, hanya di perlukan waktu dua bulan agar hancur terurai.

Ayo lakukan Penghijauan atau reboisasi (penanaman kembali hutan yang gundul). Dengan tumbuhnya pepohonan, tanah akan semakin subur dan kuat. Akar-akar pepohonan dapat mengikat tanah-tanah di tebing agar tidak mudah longsor.
Artikel Dikutip Dari Berbagai Sumber

0 komentar "Perlindungan Terhadap Lingkungan (Tanah)", Baca atau Masukkan Komentar

Posting Komentar